Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berapa Biaya Sertifikasi Halal untuk UMKM 2025

Berapa Biaya Sertifikasi Halal untuk UMKM 2025



First Quality Training - Berapa Biaya Sertifikasi Halal untuk UMKM 2025? Panduan Lengkap untuk Pemilik Usaha

Sertifikasi halal telah menjadi kebutuhan penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. 

Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk halal, sertifikasi ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas peluang bisnis, baik di pasar lokal maupun global.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang biaya sertifikasi halal untuk UMKM di tahun 2025, regulasi yang berlaku, hingga manfaat dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam proses sertifikasi ini.

Mengapa Sertifikasi Halal Penting untuk UMKM?

Mengapa Sertifikasi Halal Penting untuk UMKM?


1. Pentingnya Kepercayaan Konsumen terhadap Produk Halal

Sertifikasi halal memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang mereka konsumsi aman, higienis, dan sesuai dengan syariat Islam. 

Hal ini tidak hanya relevan bagi konsumen Muslim, tetapi juga menciptakan persepsi kualitas yang lebih baik di mata konsumen umum.

2. Peluang Bisnis yang Lebih Besar

Produk bersertifikasi halal memiliki peluang lebih besar untuk diterima di pasar domestik dan internasional. 

Dengan permintaan produk halal yang terus meningkat, UMKM dapat memanfaatkan sertifikasi ini untuk menjangkau pasar global yang lebih luas.

Regulasi Sertifikasi Halal di Indonesia

Regulasi Sertifikasi Halal di Indonesia


1. Peran UU Jaminan Produk Halal (UU JPH)

Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) menjadi landasan hukum yang mengatur wajibnya sertifikasi halal bagi produk yang beredar di Indonesia. 

Pemerintah melalui BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) mengawasi pelaksanaan sertifikasi ini.

2. Tanggal Penting Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Peraturan wajib sertifikasi halal secara bertahap mulai berlaku penuh sejak tahun 2024, terutama untuk produk makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan. 

Tahun 2025 menjadi momen penting bagi UMKM untuk memastikan semua produknya bersertifikasi halal.

Biaya Sertifikasi Halal untuk UMKM

Biaya Sertifikasi Halal untuk UMKM


Apa Saja Komponen Biaya Sertifikasi Halal?

Berikut adalah tabel yang merinci Biaya Sertifikasi Halal untuk UMKM di Indonesia pada tahun 2025:

Komponen Biaya Deskripsi Biaya (Rp)
Jasa Konsultasi Halal Biaya untuk mendapatkan layanan konsultasi guna mempersiapkan produk agar memenuhi persyaratan halal. 4.000.000,-
Biaya Registrasi BPJPH Biaya pendaftaran produk ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). 650.000,-
Biaya Pemeriksaan Halal Biaya untuk pemeriksaan produk oleh auditor halal yang akan mengevaluasi bahan baku dan proses produksi. 3.000.000,-
Pelatihan Penyelia Halal Online Biaya untuk pelatihan bagi penyelia halal agar dapat memastikan proses produksi sesuai dengan standar halal. 850.000,-
Total Biaya Sertifikasi Halal Total biaya yang diperlukan untuk proses sertifikasi halal bagi UMKM. 8.500.000,-

Keterangan:

  • Jasa Konsultasi Halal: Membantu UMKM untuk menyusun dokumen dan memastikan semua persyaratan halal dipenuhi sebelum proses pendaftaran.
  • Biaya Registrasi BPJPH: Pembayaran untuk pendaftaran produk ke BPJPH agar mendapatkan nomor pendaftaran.
  • Biaya Pemeriksaan Halal: Biaya audit yang dilakukan oleh auditor halal yang menginspeksi bahan baku, proses produksi, dan fasilitas produksi.
  • Pelatihan Penyelia Halal Online: Program pelatihan yang mengajarkan cara untuk menjaga dan memastikan proses produksi sesuai dengan prinsip halal.

Catatan:

Biaya di atas dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha dan skala produk. 

Pemerintah juga menyediakan program subsidi atau potongan biaya bagi UMKM tertentu, yang dapat mengurangi total biaya yang dikeluarkan.

Kisaran Biaya Sertifikasi Halal di Tahun 2025

Untuk UMKM, kisaran biaya sertifikasi halal pada tahun 2025 diperkirakan berada di angka Rp 8.000.000,- hingga Rp 10.000.000,-. 

Usaha mikro sering kali mendapatkan subsidi atau pengurangan biaya, sedangkan usaha kecil dan menengah mungkin membayar biaya penuh.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Biaya

  • Jenis produk: Produk dengan bahan baku yang kompleks biasanya memerlukan proses pemeriksaan yang lebih panjang.
  • Jumlah produk: Pengelompokan produk serupa dapat menekan biaya.
  • Program bantuan: Pemerintah sering menyediakan subsidi untuk UMKM.

Prosedur Sertifikasi Halal

Prosedur Sertifikasi Halal


Langkah-Langkah Mendapatkan Sertifikasi Halal

  1. Persiapan Dokumen dan Informasi Produk: Sertakan daftar bahan baku, proses produksi, dan dokumen pendukung lainnya.
  2. Proses Audit oleh Auditor Halal: Auditor akan memeriksa bahan baku, proses produksi, dan tempat usaha.
  3. Sertifikasi dan Pelabelan Produk: Setelah dinyatakan memenuhi syarat, UMKM akan mendapatkan sertifikat halal resmi.

Durasi Proses Sertifikasi Halal

Proses sertifikasi biasanya memakan waktu 1-3 bulan, tergantung pada kelengkapan dokumen dan kompleksitas produk. 

UMKM yang mempersiapkan dokumen dengan baik dapat mempercepat proses ini.

Persyaratan Sertifikasi Halal

Persyaratan Sertifikasi Halal



Persyaratan Umum untuk UMKM
  • Dokumen izin usaha (NIB, SIUP).
  • Daftar bahan baku lengkap dengan sertifikat halal (jika ada).
  • Informasi proses produksi dan lokasi usaha.

Kriteria Produk yang Dapat Disertifikasi Halal
  • Produk Makanan dan Minuman: Semua bahan baku harus bersumber dari bahan yang halal.
  • Produk Kosmetik dan Farmasi: Tidak mengandung bahan haram atau najis.

Manfaat Sertifikasi Halal bagi UMKM

Manfaat Sertifikasi Halal bagi UMKM



Sertifikasi halal bukan hanya tentang mematuhi regulasi, tetapi juga memberikan berbagai manfaat strategis yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Berikut ini adalah penjabaran lengkap tentang manfaat yang bisa didapatkan UMKM dari memiliki sertifikasi halal:

1. Meningkatkan Daya Saing di Pasar

Kepercayaan Konsumen Domestik dan Internasional

Sertifikasi halal memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk tersebut aman, berkualitas, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. 

Hal ini meningkatkan kepercayaan konsumen, baik di dalam negeri maupun di pasar global.

Menurut data, pasar halal global terus bertumbuh dengan nilai yang mencapai triliunan dolar, sehingga menjadi peluang besar bagi UMKM untuk berkompetisi di pasar tersebut.

Akses ke Pasar Halal Global

Produk bersertifikasi halal memiliki peluang besar untuk diekspor ke negara-negara dengan mayoritas Muslim, seperti Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei. 

Bahkan, negara non-Muslim yang memiliki pasar Muslim signifikan, seperti Singapura dan Australia, juga memberikan perhatian khusus pada produk halal.

2. Meningkatkan Reputasi dan Branding

Citra Positif di Mata Konsumen

Sertifikasi halal tidak hanya mempengaruhi konsumen Muslim, tetapi juga menciptakan persepsi positif di mata konsumen umum yang peduli terhadap aspek kebersihan, keamanan, dan kualitas produk.

Keunggulan Kompetitif Dibandingkan Pesaing

Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, produk yang telah memiliki sertifikasi halal sering kali lebih dipilih oleh konsumen dibandingkan produk yang tidak memiliki jaminan halal. 

Hal ini menjadi keunggulan kompetitif yang penting bagi UMKM.

3. Menarik Investor dan Mitra Bisnis

Kemudahan Bekerja Sama dengan Distributor dan Retailer

Banyak distributor besar, supermarket, dan platform e-commerce hanya menerima produk dengan sertifikasi halal. 

Dengan memiliki sertifikasi halal, UMKM lebih mudah menjalin kerja sama dengan mitra bisnis, baik dalam distribusi domestik maupun ekspor.

Dukungan dari Investor

Investor sering kali lebih tertarik untuk bekerja sama dengan UMKM yang memiliki sertifikasi halal, karena dianggap lebih terpercaya dan memiliki potensi pasar yang lebih luas.

4. Menjamin Keberlanjutan Usaha

Loyalitas Konsumen

Produk bersertifikasi halal memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan loyalitas konsumen. 

Konsumen yang percaya pada kehalalan produk cenderung menjadi pelanggan tetap, sehingga membantu UMKM menjaga stabilitas penjualan.

Tahan terhadap Krisis Pasar

Sertifikasi halal memberikan jaminan bahwa produk telah memenuhi standar tertentu, sehingga dapat menjaga kepercayaan konsumen bahkan di tengah situasi pasar yang sulit.

5. Membuka Peluang Inovasi Produk

Pengembangan Produk Baru

Proses sertifikasi halal memberikan wawasan kepada UMKM tentang bahan baku dan proses produksi yang sesuai standar halal. 

Hal ini dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan inovasi produk baru yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Diversifikasi Pasar dan Produk

Dengan memiliki sertifikasi halal, UMKM dapat mulai mengembangkan lini produk baru yang berorientasi pada pasar halal global, seperti kosmetik halal, makanan siap saji, hingga produk herbal.

6. Mengurangi Risiko Hukum

Mematuhi Regulasi Pemerintah

Dengan memiliki sertifikasi halal, UMKM memastikan bahwa mereka telah mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah, khususnya Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH). 

Hal ini mengurangi risiko terkena sanksi hukum atau larangan distribusi produk.

Keamanan Hukum di Pasar Ekspor

Produk bersertifikasi halal diakui oleh banyak negara, sehingga mempermudah proses pemasaran di luar negeri tanpa hambatan regulasi tambahan.

7. Meningkatkan Efisiensi Produksi

Standar Produksi yang Lebih Tertata

Proses sertifikasi halal membantu UMKM dalam menata ulang sistem produksi mereka, termasuk penggunaan bahan baku, proses produksi, hingga kebersihan dan keamanan produk. 

Dengan sistem yang lebih baik, UMKM dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya operasional.

Audit Internal yang Lebih Baik

Proses audit sertifikasi halal memberikan panduan kepada UMKM untuk melakukan evaluasi internal yang berkelanjutan. 

Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk kehalalan produk, tetapi juga meningkatkan keseluruhan kualitas manajemen usaha.

8. Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder

Kepercayaan Mitra Usaha dan Distributor

Mitra usaha dan distributor lebih percaya pada produk yang telah bersertifikasi halal, karena menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi standar tertentu yang diakui secara internasional.

Dukungan Pemerintah dan Lembaga Terkait

UMKM yang telah bersertifikasi halal lebih mudah mendapatkan dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan dana, pelatihan, maupun program pengembangan lainnya.

Tantangan dan Solusi dalam Sertifikasi Halal

Tantangan dan Solusi dalam Sertifikasi Halal


Tantangan yang Dihadapi UMKM

  • Biaya yang Dianggap Tinggi: Banyak UMKM merasa biaya sertifikasi terlalu mahal.
  • Kurangnya Pemahaman tentang Proses Sertifikasi: Pelaku usaha sering bingung dengan regulasi dan persyaratan.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Sertifikasi Halal

  • Pelatihan dan Pendampingan: Pemerintah dan lembaga swasta sering menyediakan program pelatihan untuk UMKM.
  • Dukungan Pemerintah: Subsidi biaya dan kemudahan akses layanan menjadi solusi untuk UMKM.

Tips dan Strategi untuk UMKM

Tips dan Strategi untuk UMKM


Cara Meminimalkan Biaya Sertifikasi Halal

  • Mengelompokkan Produk Serupa: Produk dengan bahan baku dan proses produksi yang sama dapat diajukan dalam satu sertifikasi.
  • Memanfaatkan Program Bantuan Pemerintah: Cek program subsidi atau pendampingan dari BPJPH atau instansi terkait.

Strategi Persiapan yang Efektif

  • Menyusun Dokumen Secara Terorganisir: Pastikan semua dokumen telah lengkap sebelum mengajukan sertifikasi.
  • Melakukan Audit Internal: Identifikasi potensi masalah sebelum proses audit resmi dilakukan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apakah Sertifikasi Halal Wajib untuk Semua UMKM?

Ya, sertifikasi halal wajib untuk semua produk yang dikategorikan sebagai makanan, minuman, kosmetik, dan farmasi.

Berapa Lama Masa Berlaku Sertifikasi Halal?

Sertifikat halal berlaku selama 4 tahun dan harus diperbarui sebelum masa berlakunya habis.

Apakah UMKM Harus Mengajukan Ulang Setelah Sertifikasi Kadaluarsa?

Ya, UMKM harus mengajukan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat halal.

Bagaimana Jika Produk Tidak Lulus Audit Halal?

Produk yang tidak lulus audit dapat diperbaiki sesuai dengan rekomendasi auditor dan diajukan kembali.

Apakah Sertifikasi Halal Berlaku di Luar Negeri?

Sertifikat halal Indonesia diakui di beberapa negara, tetapi pastikan produk Anda memenuhi regulasi tambahan yang berlaku di negara tujuan.

Kesimpulan

Sertifikasi halal bukan sekadar kewajiban, tetapi juga investasi strategis bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing di pasar. 

Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari pemerintah, UMKM dapat menghadapi tantangan sertifikasi halal dan menikmati manfaat jangka panjangnya.

Untuk Mendapatkan Sertifikasi Halal di 2025

Segera persiapkan dokumen, pelajari proses sertifikasi, dan manfaatkan program subsidi untuk mewujudkan usaha yang halal dan berkah!
First Quality Training
First Quality Training Jangan Ragu untuk Menghubungi First Quality Training di Nomor 0812-1000-3431 untuk Layanan Konsultan ISO yang Handal dan Terpercaya.